Konsep Dakwah Menurut Jalaludin Rakhmat-99212295-Ta'yinul Biri Bagus.doc

judul skripsi :Konsep Dakwah Menurut Jalaludin Rakhmat-99212295-Ta'yinul Biri Bagus.doc
format : microsoft word
Jumlah halaman : 144
password : klikskripsi.blogspot.com
kutipan : . Kesimpulan
Sebagai bagian akhir dari skripsi ini, penyusun mengemukakan beberapa kesimpulan berdasarkan pembahasan sebelumnya sebagai berikut :
Bagi Jalaluddin Rakhmat, untuk mengetahui gagasan dakwah seseorang haruslah diketahui dari beberapa hal, diantaranya Definisi, tujuan, pendekatan, metode, materi-materi yang menjadi kajian dari obyek yang diteliti.
Dalam hal dakwah Jalaluddin Rakhmat memberikan definisi tersendiri. Dakwah menurut Jalal adalah setiap panggilan atau ajakan yang membawa orang ke jalan kebenaran.
Dalam penjelasannya yang lain Jalaluddin Rakhmat mengatakan bahwa dakwah adalah mengajak manusia kepada kesaksian bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah yang Esa, dan tidak ada serikat bagi-Nya. Menurutnya dakwah tidak harus selalu ucapan artinya apabila tindakan yang dilakukan bisa merubah orang ke jalan yang benar itu juga bisa disebut dakwah. Mengajak manusia menuju kesaksian itu adalah atas dasar keterangan, keyakinan dan bukti aqli dan syar'i. Selain itu, Jalaluddin juga mengatakan bahwa dakwah harus berdasarkan empirik bukan berdasarkan "otak atik otak" tetapi berdasarkan al-Qur'an, hadis dan ilmu.
Bagi Jalaluddin Rakhmat dakwah tidak bisa terlepas dari komunikasi, karena sesungguhnya dakwah itu sendiri adalah komunikasi yang informatif. Menurutnya perlu diadakan reformulasi dakwah melalui beberapa hal yaitu, melalui perubahan metode yang selama ini ada, membuat acuan strategis tentang komunikasi untuk kurikulum dakwah, dan memahami karakter media komunikasi dan menggunakanya sebagai sarana potensial dakwah. Selain itu harus memenuhi beberapa syarat yang menjadi tujuan dakwah, yaitu dakwah itu haruslah merubah sikap, pengetahuan dan prilaku.Unsur lain yang tidak kalah penting dalam pelaksanaan dakwah bagi Jalaluddin Rakhmat adalah bahasa yang menggunakan prinsip-prinsip komunikasi yang telah ada dalam al-Qur'an yaitu, qawlan sadidan, qawlan baligha, qawlan maysura, qawlan karima dan qawlan layyina. dakwah Islam memiliki tiga bentuk yaitu tilawah, tazkiyah, ta'lim dan ishlah. Selain itu menurutnya dakwah Islam memiliki tiga bentuk yaitu tilawah, tazkiyah, ta'lim dan ishlah.
Menurut Jalaluddin paling tidak terdapat tiga metode yang bisa digunakan dalam berdakwah. Dan ketiga hal ini telah disebutkan secara gamblang dalam al-Nahl: 125, yakni: dakwah dengan hikmah (bi al-hikmah), mau'idzah hasanah, dan dakwah dengan diskusi yang baik (mujadalah billati hiya ahsan), dan dari ketiga hal ini menurutnya harus juga empiric berdasarkan al-Qur'an, hadis, dan ilmu.
Dari berbagai ceramah, baik yang disampaikan secara langsung kepada khalayak dengan lisan, maupun dengan media tulisan yang tersebar di berbagai media dan buku, sangat jelas, bahwa Jalaluddin lebih mengedepankan sisi tasauf-salah satu dimensi ajaran Islam-dalam dakwahnya. Dibanding dengan Aqidah dan Fiqih (dua dimensi lain ajaran Islam), Jalaluddin lebih memilih tasauf atau akhlaq dengan alasan, Pertama adalah, bahwa perhatian umat terhadap fiqih sudah terlalu dalam. Kedua, kebenaran yang ditawarkan fiqih, seperti yang diklaim sejumlah pengikut fanatiknya, lebih bersifat tunggal (meskipun fiqih sendiri sejatinya bersifat plural). Ketiga, (akibat dari dua faktor pertama) muncul pertentangan dan perpecahan di kalangan umat Islam akibat dari ketatnya pola pemahaman fiqih di antara mereka.walaupun penulis melihat bahwa alasan ini tidak selamanya benar mengingat keberadaan masyarakat muslim di Indonesia saat ini yang lebih plural dan berpikiran kedepan sehingga masalh-masalah perbedaan dalam fiqih tidak menjadikan hal yang mengganggu dalam pelaksanaan beragama sehari-hari. Jalal juga lebih memilih berdakwah dengan tulisan karena beberapa alas an yaitu, pertama, karena dakwah yang dengan tulisan lebih bisa bertanggungjawab, dan kedua, karena tulisan (khususnya buku) melintasi batas ruang dan waktu.
Dalam hal materi dakwah, Jalaluddin Rakhmat mengelompokkannya kedalam tiga pembagian yaitu materi dakwah yang berhubungan dengan keyakinan atau akidah, hukum-hukum dan materi dakwah yang berhubungan dengan akhlak dan moral. Baginya ada beberapa persoalan yang harus dijawab oleh para da'i berkait dengan masalah materi dakwah, yaitu materi dakwah masih jauh dari jangkauan yang lebih luas dan komprehensi meliputi blow up isu-isu sosial kekinian, tidak adanya kejelasan spesifikasi kajian dalam dakwah di masa kini ateri, dan dakwah masih bersifat himbauan yang personal oriented.
Dalam berbagai uraian Jalal tentang dakwah dalam masyarakat modern, Jalal senantiasa menjelaskan tentang perlunya menjadikan teknologi komunikasi sebagai bagian dari instrumen dakwah Islam dan perlunya da'I mengetahui problem yang ada pada masyrakat modern sehingga dakwah yang dilakukan dapat berhasil dengan baik. Dari sini dapat kita ketahiu Jalaluddin Rakhmat lebih kelihatan sebagai da'i kota karena lebih memfokuskan dakwahnya pada masyarakat modern yang lebih terpelajar.

--> download skripsi

Leave a Reply

wartaberita.net.tc

freesoftware

    Category List

    About Me